5 Kisah Nabi Muhammad SAW Tertawa lepas

Tanjungpandan,16/09/2021 | Sarwamedia.com

Baginda Nabi Muhammad SAW adalah pribadi yang memiliki sikap yang selalu ramah kepada setiap orang, bahkan kepada kaum kafir sekalipun.

Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki akal dan pikiran.Oleh sebab itu manusia dapat merasakan berbagai macam perasaan, baik itu bahagia, marah,sedih,kecewa, dan perasaan lainnya.

Ketika merasa bahagia, ekspresi yang terlihat adalah senyum atau tertawa.

Semasa Nabi Muhammad SAW hidup,ada lima momen Nabi Muhammad SAW tertawa sebagaimana dilansir dari berbagai sumber.

1. Mainan boneka

قَدِمَ رسولُ الله -صلى الله عليه وسلم- من غزوة تَبوكٍ، أو خيبرَ، وفي سَهْوتها سِتْرٌ، فهبَّت ريحٌ فكَشَفَتْ ناحية السَّتر عن بناتٍ لعائشة لُعبٍ، فقال: “ما هذا يا عائشة؟ ” قالت: بناتي، ورأى بينهنَّ فرساً لها جناحانِ من رِقاع، فقال: “ما هذا الذي أرَى وَسْطَهُنَّ؟ ” قالت: فرسٌ، قال: “وما هذا الذي عليه؟ ” قالت: جناحَان: قال: “فرسٌ له جَناحَان؟! ” قالت: أما سمعَت أن لسليمان خَيلاً لها أجنحة؟ قالت: فضحك حتى رأيت نواجِذَه

Dari Aisyah ra, "Rasulullah pulang dari perang Tabuk atau Khaibar. Pada rak barang milik Aisyah terdapat ditutupi (kain) penutup. Tiba-tiba angin bertiup, lalu salah sisi dari kain penutup itu tersingkap sehingga mainan boneka-boneka berwujud anak perempuan milik Aisyah kelihatan.

Maka Nabi Muhammad SAW bertanya, "Ini apa wahai Aisyah?"

Aisyah pun menjawab, "Boneka-boneka perempuanku."

Nabi Muhammad SAW melihat di antara boneka-boneka tadi terdapat kuda yang memiliki dua sayap yang terbuat dari potongan kain yang terdapat tulisan di dalamnya.

Beliau bertanya, "Apa yang kamu lihat di tengah-tengah boneka-bonekamu."

Aisyah kemudian menjawab, "Kuda."

Nabi kembali bertanya, "Apa yang ada di atasnya?" Aisyah menjawab, "Dua sayap."

Nabi berkata, "Kuda memiliki dua sayap?"

Aisyah menjawab, "Apakah Anda tidak pernah mendengar sesungguhnya Nabi Sulaiman memiliki kuda perang yang punya banyak sayap?," maka Nabi tertawa sampai aku melihat gigi gerahamnya." (HR Abu Dawud)

2. Denda puasa orang miskin

أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ أَتَى رَجُلٌ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ هَلَكْتُ وَقَعْتُ عَلَى أَهْلِي فِي رَمَضَانَ قَالَ أَعْتِقْ رَقَبَةً قَالَ لَيْسَ لِي قَالَ فَصُمْ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ قَالَ لَا أَسْتَطِيعُ قَالَ فَأَطْعِمْ سِتِّينَ مِسْكِينًا قَالَ لَا أَجِدُ فَأُتِيَ بِعَرَقٍ فِيهِ تَمْرٌ قَالَ إِبْرَاهِيمُ الْعَرَقُ الْمِكْتَلُ فَقَالَ أَيْنَ السَّائِلُ تَصَدَّقْ بِهَا قَالَ عَلَى أَفْقَرَ مِنِّي وَاللَّهِ مَا بَيْنَ لَابَتَيْهَا أَهْلُ بَيْتٍ أَفْقَرُ مِنَّا فَضَحِكَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى بَدَتْ نَوَاجِذُهُ قَالَ فَأَنْتُمْ إِذًا

Abu Hurairah ra, dia berkata, "Seorang laki-laki datang kepada Nabi sambil berkata,"Celaka aku, aku telah menyetubuhi istriku di (siang) bulan Ramadhan."

Beliau lalu bersabda, "Merdekakanlah seorang budak."

Laki-laki itu kembali berkata, "Aku tidak mampu untuk itu."

Beliau pun bersabda, "Berpuasalah dua bulan berturut-turut."

Ia berkata, "Aku tidak sanggup."

Beliau kembali bersabda, "Berilah makan enam puluh orang miskin."

Ia berkata, "Aku tidak mampu."

Lalu, beliau memberinya keranjang yang berisi kurma." Ibrahim berkata, "Al Araq adalah al Miktal (sebanding antara lima belas hingga dua puluh sha’)."

Beliau lalu bersabda, "Di manakah laki-laki yang bertanya tadi? Pergi dan bersedekahlah dengan ini."

Ia menjawab, "Demi Allah, antara dua lembah ini tidak ada keluarga yang lebih membutuhkan ini kecuali kami."

Lalu Nabi tersenyum hingga kelihatan gigi gerahamnya, beliau lalu bersabda, "Kalau begitu, berilah makan kepada keluargamu."

3. Lelaki di neraka

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي لَأَعْرِفُ آخَرُ أَهْلِ النَّارِ خُرُوجًا مِنْ النَّارِ رَجُلٌ يَخْرُجُ مِنْهَا زَحْفًا فَيُقَالُ لَهُ انْطَلِقْ فَادْخُلْ الْجَنَّةَ قَالَ فَيَذْهَبُ فَيَدْخُلُ الْجَنَّةَ فَيَجِدُ النَّاسَ قَدْ أَخَذُوا الْمَنَازِلَ فَيُقَالُ لَهُ أَتَذْكُرُ الزَّمَانَ الَّذِي كُنْتَ فِيهِ فَيَقُولُ نَعَمْ فَيُقَالُ لَهُ تَمَنَّ فَيَتَمَنَّى فَيُقَالُ لَهُ لَكَ الَّذِي تَمَنَّيْتَ وَعَشَرَةَ أَضْعَافِ الدُّنْيَا قَالَ فَيَقُولُ أَتَسْخَرُ بِي وَأَنْتَ الْمَلِكُ قَالَ فَلَقَدْ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ضَحِكَ حَتَّى بَدَتْ نَوَاجِذُهُ

Dari Abdullah, dia berkata, Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya aku mengetahui penduduk neraka yang paling akhir keluar dari neraka, yaitu seorang laki-laki yang keluar darinya dengan cara merangkak. Lalu dikatakan kepadanya, 'Pergilah, lalu masuklah surga."

Beliau bersabda lagi, "Lalu dia pergi, lalu masuk surga, hingga mendapatkan manusia telah mengambil tempat-tempatnya. Lalu ditanyakan kepadanya, 'Apakah kamu ingat zaman yang mana dahulu kamu pernah di dalamnya?' Dia menjawab, 'Ya.'

Lalu dikatakan kepadanya, 'Berangan-anganlah!' Maka dia berangan-angan. Lalu dikatakanlah kepadanya, 'Kamu mendapatkan sesuatu yang kamu khayalkan dan sepuluh kali lipat dunia.'

Beliau berkata, 'Lalu dia berkata, 'Apakah Engkau mengolok-olokku, sedangkan Engkau adalah Raja.' Perawi berkata, 'Sungguh aku melihat Rasulullah SAW tersenyum hingga gigi gerahamnya terlihat.'" (HR Muslim)

4. Suami yang buang angin

عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ أَتَتْ سَلْمَى مَوْلَاةُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْ امْرَأَةُ أَبِي رَافِعٍ مَوْلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَسْتَأْذِنُهُ عَلَى أَبِي رَافِعٍ قَدْ ضَرَبَهَا قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِأَبِي رَافِعٍ مَا لَكَ وَلَهَا يَا أَبَا رَافِعٍ قَالَ تُؤْذِينِي يَا رَسُولَ اللَّهِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمَ آذَيْتِيهِ يَا سَلْمَى قَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا آذَيْتُهُ بِشَيْءٍ وَلَكِنَّهُ أَحْدَثَ وَهُوَ يُصَلِّي فَقُلْتُ لَهُ يَا أَبَا رَافِعٍ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ أَمَرَ الْمُسْلِمِينَ إِذَا خَرَجَ مِنْ أَحَدِهِمْ الرِّيحُ أَنْ يَتَوَضَّأَ فَقَامَ فَضَرَبَنِي فَجَعَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَضْحَكُ وَيَقُولُ يَا أَبَا رَافِعٍ إِنَّهَا لَمْ تَأْمُرْكَ إِلَّا بِخَيْرٍ

Dari Aisyah ra berkata, "Salma, bekas budak Rasulullah SAW atau istri Abu Rafi' datang menemui Rasulullah mengadukan akan perihal Abu Rafi' yang telah memukulnya. Aisyah berkata; Rasulullah menuturkan kepada Abu Rafi', "Ada apa engkau dengannya wahai Abu Rafi'?" ia menjawab; "Ia telah menyakitiku wahai Rasulullah."

Kemudian Rasulullah bertanya, "Dengan apa engkau menyakitinya wahai Salma?"

Ia menjawab, "Wahai Rasulullah! aku tidak menyakitinya sedikitpun, hanya saja ia pernah berhadas ketika salat, lalu aku berkata kepadanya; 'Wahai Abu Rafi'! sesungguhnya Rasulullah memerintahkan kaum muslimin jika di antara mereka ada yang kentut, maka hendaknya ia berwudu."

Lalu ia berdiri dan memukulku. Beliau pun tertawa dan bersabda: "Hai Abu Rafi'! Sesungguhnya ia tidak menyuruhmu kecuali untuk kebaikan."

5. Perangai Umar bin Khatab

عن محمد بن سعد بن أبي وقاص رضي الله عنه أن أباه سعدا قال: "استأذن عمر على رسول الله صلى الله عليه وسلم وعنده نساء من قريش يكلمنه ويستكثرنه. عالية أصواتهن. فلما استأذن عمر قمن يبتدرن الحجاب. فأذن له رسول الله صلى الله عليه وسلم. ورسول الله صلى الله عليه وسلم يضحك فقال عمر: أضحك الله سنك يا رسول الله! فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: "عجبت من هؤلاء اللاتي كن عندي؟ فلما سمعن صوتك ابتدرن الحجاب" قال عمر: فأنت يا رسول الله! أحق أن يهبن. ثم قال عمر: أي عدوات أنفسهن! أتهبنني ولا تهبن رسول الله صلى الله عليه وسلم؟ قلن: نعم. أنت أغلظ وأفظ من رسول الله صلى الله عليه وسلم قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: "والذي نفسي بيده! ما لقيك الشيطان قط سالكا فجا إلا سلك فجا غير فجك

Diriwayatkan dari Muhammad bin Sa’ad bin Abi Waqqash, dari ayahnya ia berkata, "Umar bin Khattab memohon agar diizinkan masuk ke rumah Rasulullah SAW ketika itu ada beberapa orang wanita dari Quraisy sedang berbincang-bincang dengan Rasulullah dan mereka berbicara dengan nada suara yang keras melebihi suara Rasululullah.

Ketika Umar masuk mereka segera berdiri dan menurunkan hijab. Setelah diberi izin, Umar masuk ke rumah Rasulullah, sementara Rasulullah tertawa. Umar bertanya, "Apa yang membuat Anda tertawa wahai Rasulullah?"

Rasulullah menjawab, "Aku heran terhadap wanita-wanita yang berada di sisiku ini, ketika mereka mendengar suaramu, segera mereka berdiri menarik hijab."

Umar berkata, "Sebenarnya engkau yang lebih layak mereka segani Wahai Rasulullah.

Kemudian Umar berbicara kepada mereka, "Wahai para wanita yang menjadi musuh bagi nafsunya sendiri, bagaimana kalian segan terhadap diriku dan tidak segan terhadap Rasulullah?"

Mereka menjawab, "Ya, sebab engkau lebih keras dan lebih kasar daripada Rasulullah."

Rasulullah bersabda, "Wahai Umar bin Khattab, demi Allah yang jiwaku berada dalam genggaman tangan-Nya, sesungguhnya tidaklah setan menemuimu sedang berjalan di suatu jalan kecuali dia akan mencari jalan lain yang tidak engkau lalui."

Nah, begitulah kelima momen yang membuat Nabi Muhammad SAW tertawa lepas.

Form Komentar
Komentar Anda