Di Merawang Buaya Sambar Pekerja TI Hingga Tewas, Nah di Belitung Buaya Tamasya Ke Pemukiman Masuk Kolam Ikan Milik Warga

  • Update Jumat, 4 Februari 2022
  • Daerah
  • Dilihat : 2023 kali

Bangka, 04-02-2022 | Sarwamedia.com 

Pada Hari Kamis kemarin (03/02/2022), si raja sungai alias Buaya membuat ulah lagi, bahkan tidak tanggung-tanggung ulah sang predator sungai ini berlangsung di dua tempat, di Kabupaten Bangka dan Kabupaten Belitung. Jika di Bangka aksi sang buaya ini menimbulkan korban hingga meninggal dunia. Tapi hal ini tidak Terjadi di Kabupaten Belitung, sang buaya sepertinya hanya bertamasya keluar dari kampungnya. Namun ulahnya membuat heboh dan syok warga karena tujuan tamasya sang buaya ke pemukiman warga dan singgah ke dalam kolam ikan milik salah satu warga.

Di Bangka, warga yang mengalami nasib nahas tersebut menimpa warga bernama Agus Salim (55) seorang pencari timah warga Dusun Tebing, Desa Jurung, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka. Ia tewas disambar buaya saat hendak mencuci tangannya usai makan siang di lokasi tempatnya mencari timah di Kolong Tono yang masuk ke dalam Aliran sungai Jade di Desa Jurung, Kecamatan Merawang. Karena akibat aksi hewan predator tersebut, Agus Salim mengalami luka robek di bagian bahu dan bagian kepala akibat serangan hewan bergigi tajam itu.

Hal ini di benarkan oleh Kapolsek Merawang AKP Alief Rahman Bayu Aji, "Benar ada warga diserang buaya di kolong aliran Sungai Jade Desa Jurung, hingga meninggal dunia," kata Kapolsek Merawang.

Berdasarkan keterangan saksi, kronologis kejadian bermula ketika Agus Salim bersama rekannya pergi menuju Kolong Tono untuk beraktifitas menambang menggunakan alat tambang TI sebu. Menurut Kapolsek, saat istirahat makan siang Agus Salim hendak mencuci tangan dan menuju tepi kolong. Tiba-tiba tidak lama kemudian terdengar teriakan Agus Salim meminta tolong. Rekan-rekan Agus Salim dan pekerja TI mendekat ke sumber teriakan. Terlihat satu buaya sepanjang lima meter terlihat sedang menyeret tubuh Agus Salim.

Melihat hal itu uipaya penyelamatan segera dilakukan. Rekan-rekan Agus Salim berusaha mengusir buaya dengan menggunakan kayu dan barang lainnya. Upaya itu membuahkan hasil. Buaya melepas gigitannya di tubuh Agus Salim.

Setelah gigitan dilepas, tubuh Agus Salim tidak terlihat sedangkan buaya menjauh. Akhirnya tubuh korban malang itu berhasil ditemukan di dasar kolong atas bantuan warga setempat yang secara berani menyelam ke dalam kolong. Namun sayangnya saat di temukan korban sudah tidak bernyawa lagi. Kemudian jenazah dibawa ke kediamannya di Dusun Tebing, Desa Riding Panjang, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka. Keluarga kepada pihak kepolisian menyampaikan penolakan mereka saat jenazah Agus Salim akan dilakukan visum dan menerima dengan kejadian tersebut.

"Kita imbau masyarakat yang beraktifitas di aliran sungai di Kecamatan Merawang berhati -hati karena masih terdapat populasi buaya," kata AKP Alief Rakhman Banyu Aji.

- Masuk Kolam Ikan

Sementara itu, berbeda dengan kejadian di Merawang, Bangka. Kemunculan sang buaya tidak menyerang warga, hanya membuat jantung dak dik duk. Pasalnya sang buaya tiba-tiba muncul di kolam ikan milik warga di Jalan Pilang, RT 15 RW 03, desa Dukong, Kecamatan Tanjungpandan. Panjangnya sekitar 2 meteran, diduga buaya tersebut berasal dari Sungai Pilang yang lagi tamasya ke pemukiman warga dan selanjutnya menemukan kolam ikan terus singgah untuk membuat surprise warga.

Petugas Damkar BPBD Kabupaten Belitung mengevakuasi seekor buaya berukuran sekitar dua meter pada Kamis (3/2/2022) dini hari membenarkan kemungkinan sang buaya diduga berasal dari Sungai Pilang. Berkat kerja sama dan penanganan yang tepat, buaya tersebut akhirnya berhasil dievakuasi petugas.

"Sewaktu kami tiba di lokasi, posisi buaya ada di darat. Alhamdulillah tidak ada kendala karena ukurannya masih kecil dan tidak melawan juga," ungkap Danru II Damkar BPBD Kabupaten Belitung, Riko Pribadi kepada wartawan

Ia mengatakan awalnya petugas mendapat telpon dari seorang warga bernama Mulkan yang mengabarkan seekor buaya masuk ke pemukiman warga di Desa Dukong sekitar pukul 01.30 WIB. Kemudian, rombongan Regu II langsung cabut dari markas meluncur ke lokasi dengan perlengkapan lengkap dan buaya berhasil ditangkap. Menurut Riko, evakuasi buaya masuk pemukiman baru pertama kali terjadi.

"Evakuasi buaya ini baru pertama kali, biasanya ular. Mungkin karena dekat dengan aliran sungai juga," Kata Riko

Usai dievakuasi, buaya dua meter kembali dilepaskan ke habitatnya yang jauh dari pemukiman warga. Karena, pihak UPT Museum tidak memiliki kandang untuk menampung buaya tersebut. Riko menghimbau kepada masyarakat yang mengalami kejadian serupa agar segera menghubungi tenaga profesional.

"Jangan melakukan sendirian karena ini sangat berbahaya," pungkasnya (redaksi)

Form Komentar
Komentar Anda