Heboh Olahan Masakan Padang Berbahan Babi, Penjual Dipanggil Polisi

Jakata, 11-06-2022 | Sarwamedia.com
Publik baru-baru ini dibuat geger kembali. Kali ini publik dihebohkan dengan kehadiran olahan makanan Padang berbahan babi. Hal ini tentu saja mendapatkan banyak kecaman dari publik, bahkan dari banyak tokoh di negeri ini.
Bagaimana tidak, Kota Padang dan khususnya masyarakat Minang merupakan penganut Islam yang taat. Bahkan seperti yang disampaikan oleh anggota DPR-RI Fadli Zon, masyarakat minang terkenal dengan sajian olahan makanan yang halal, bahkan sudah mendunia.
"Kuliner Padang/Minang dikenal sebagai kuliner halal. Apalagi prinsip orang minang 'Adar bersendi Syarak, Syarak bersendi Kitabullah'. Kalau ada yang menggunakan daging babi, jelas melukai orang Minang/Padang," ungkap Fadli yang juga selaku Ketua Ikatan Keluarga Minang (IKM) itu.
Terpisah dari Fadli, anggota DPR-RI lainnya yakni Irma Suryani Chaniago yang juga merupakan orang minang turut mengomentari kejadian ini. Menurut Irma, wajar kalau orang Minang/Padang berang atas kejadian ini.
"Kalau sampai ada yang menjual rendang babi, itu sudah merusak citra rumah makan padang yang pasti halal," kata Irma.
Menurut Irma sudah sangat wajar jika orang Minang/Padang marah. Irma juga menuntut agar hal tersebut harus segera dihentikan.
"Wajar jika warga Sumatera Barat (Sumbar) berang, saya juga tidak setuju dan harus dihentikan," kata perempuan yang akrab disapa Uni Irma itu.
Kabar terkini, pemilik restoran tersebut akhirnya diamankan dan dibawa ke Polsek Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Jumat (10/06/2022). Pemilik restoran tersebut bernama Sergio.
Kapolsek Kelapa Gading Kompol Vokky Sagala mengatakan pihaknya sengaja membawa Sergio ke Polsek Kelapa Gading untuk dimintai keterangan.
"Dibawa ke Polsek dulu, kami minta keterangan dulu," ungkap Kompol Vokky.
Setelah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian, Sergio pun menyampaikan permintaan maafnya kepada masyarakat. Menurut pengakuannya, ia hanya mencoba berinovasi dengan menu khas Minang itu untuk memperluas pasar.
"Saya mau minta maaf yang sebesar-besarnya. Pertama buat pihak-pihak yang merasa tersinggung karena ini soalnya benar-benar enggak ada maksud untuk menyinggung," kata Sergio.
Menurut Sergio, ia hanya melihat ini dari sisi peluang baru di dunia kuliner, ia tidak menyangka bahwa hal ini akan menimbulkan kegaduhan. Usahanya ini juga sudah buka sejak tahun 2020 disaat awal pandemi Covid-19. Namun usahanya ini hanya bertahan selama empat bulan.
"Karena keterbatasan knowledge kami juga, kalau ternyata ini akan menyinggung ke arah sana. Saya menyesal sekali kalau tahu dari awal akan seperti ini, tidak akan kami lakukan," jelas Sergio. (Owi)