Penambang Pilih Slebor daripada Pakai APD
Tanjungpandan, 14-11-2021 | Sarwamedia.com
Sejak tambang rakyat mulai berkembang di Provinsi Babel ini di dalam melakukan aktivitas tambang di lapangan para penambang lebih memilih Slebor daripada memakai APD yang di atur dalam UU K3.
Hal ini tentu saja menjadi kondisi yang sangat memprihatikan apalagi di lapangan sudah banyak nyawa yang terbang akibat aktivitas penambangan.
Bahkan sangking slebornya. masyarakat penambang lebih banyak memakai celana dalam saja saat bekerja.
Penambangan rakyat yang dilakukan mungkin sudah ratusan nyawa yang hilang jika di total kan akibat tambang rakyat, tapi fenomena ini sepertinya tidak menjadi perhatian bagi pihak pemerintah.
Untuk melakukan penertiban terkait masalah K3 di areal tambang rakyat ini yang tersebar luas di provinsi Babel ini. Apalagi di masa sekarang ini, sama seperti dulu semua dibiarkan begitu saja.
Kalaupun ada korban. Pihak berwenang hanya bilang begini. Yang mati orang mana? karena apa? setelah itu tidak ada reaksi lagi. dan peristiwa kematian tersebut berlalu begitu saja.
Berkaitan dengan hal ini. Sarwamedia mencoba melakukan interaksi dengan para penambang mencoba menanyakan alasan kenapa memilih slebor dalam bekerja.
Para penambang mengatakan kalau mereka memakai APD susah untuk bejalan,contoh menggunakan sepatu boot, karena jalan berlumpur yang pasti susah untuk bergerak lincah dan hal itu akan mempengaruhi hasil.
Sementara itu salah satu pengusaha tambang berinisial A.K ketika dihubungi via telepon hari ini mengatakan.
"Bukan mereka tidak menyiapkan APD nya, tapi anak buah tidak mau menggunakannya kalau kita tekankan anak buah merajuk dan kalau di tegaskan anak buah tidak mau kerja,”
"Jadi kita harus gimana baiknya, serbah salah jadinya. Sedangkan untuk mencari anak buah sulit saat ini." Ungkapnya. (Wira)