Tega! Ibu Siksa Bayi 5 Bulan Hingga Meregang Nyawa Karena Jengkel Dengar Tangisan

Surabaya, 28-06-2022 | Sarwamedia.com
Seorang Ibu berinisial ES (25), warga kota Surabaya pada Sabtu kemarin (25/06/2022) tertangkap setelah diketahui menganiaya bayinya yang baru berusia 5 bulan hingga tewas. Saat ini ES telah ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian.
Selain tega menganiaya buah hatinya yang baru berusia 5 bulan tersebut hingga tewas. ES pun dengan tega meninggalkan jasad bayinya tersebut dengan ibu kandungnya atau dalam hal ini nenek sang bayi Eti Suharti Basri (47). ES pun sempat mengancam akan membunuh sang ibu agar tidak melaporkan hal ini kepada pihak kepolisian.
Menurut pengakuan Eti dan berdasarkan penulusuran oleh pihak kepolisian, diketahui bahwa sebenarnya kondisi bayi berinisial ADO tersebut sudah meninggal sejak hari Selasa (21/06/2022). Hal tersebut diketahui oleh Eti saat hendak memandikan bayi tersebut pada hari Rabu (22/06/2022). Hal ini lantaran sepanjang hari Eti tidak melihat cucunya tersebut bergerak ataupun merengek layaknya seorang bayi.
Namun karena diancam akan dibunuh oleh anaknya sendiri apabila melaporkan hal ini kepada pihak kepolisian, Eti memilih untuk bungkam.
"Saya takut sama ES (red), mau dibunuh. Eka sudah ngancam saya, 'Mbah Eti jangan bicara apa-apa. Diam saja. Saya di dalam rumah terus enggak keluar," ungkap Eti Minggu (26/06/2022).
Akhirnya selama kurang lebih dua hari, Eti terpaksa tidur disamping jenazah sang cucu. Namun memasuki hari ketiga hingga hari kelima, jasad sang cucu mulai mengeluarkan aroma tak sedap, seiring jasadnya juga mulai menghitam. Selain itu, jenazah sang cucu juga mulai muncul hewan parasit.
"Saya sudah enggak enak. Saya lihati terus. Sudah ada binatangnya. Saya juga takut karena ada air di sebelah saya, waktu tidur sama saya," kata Eti.
Menurut pengakuan Eti, ES dan suaminya RI ternyata tidak menyukai kehadiran ADO yang merupakan anak kedua mereka lantaran sering menangis. Namun RI tidak setega sang istri yang tega memukuli anaknya hingga berkali-kali lantaran menangis. RI cenderung cuek dan tidak memperdulikan ADO.
"Enggak senang sama anaknya. RI enggak senang anaknya. Saya enggak tahu kenapa kok gak senang. Soalnya anaknya si bayi itu nangis terus, ES dan RI enggak suka kalau bayi nangis terus. Enggak pernah RI mukul ADO. Cuma ES aja. RI enggak pernah lihat anaknya. Jarang pulang iya," ungkapnya.
Kapolsek Wonocolo, Kompol Roycke Hendrik Fransisco pun mengungkap motif pelaku menganiaya anaknya tersebut hingga tewas.
"Pelaku merasa jengkel dan emosi karena korban suka menangis dan rewel apabila tersangka bertengkar dengan suaminya. Jadi, ini adalah salah satu alasannya motif pelaku," tutur Kompol Kompol Roycke.
Lebih lanjut, Kompol Roycke menjabarkan kronologi kejadian. Hal ini berawal ketika ES melempar tubuh sang anak dalam keadaan telentang ke tengah kasur. Lalu ES membalikkan posisi korban dalam keadaan tengkurap. Lalu ES memukuli punggung korban berkali-kali menggunakan tangan. Hal ini terjadi setelah ES memandikan korban.
"Dan pelaku membalikan tubuh dan memukul korban diam tidak bergerak. Pelaku meninggalkan dan dititipkan ke neneknya," terang Kompol Roycke. (Owi).