Tanjunpandan, 18/09/2021 | Sarwamedia.com
Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupten Belitung Angkat Tangan soal sumbangsih kepada 5 Atlet Belitung yang akan bertanding mewakili Babel dalam Event PON XX yang berlangsung di Papua. Khususnya masalah bantuan kepada 5 Atlet Belitung yang tergabung dalam kontingen Babel.

Menurut Amin Nurachman Pihak KONI bukannya tidak peduli sama mereka ( 5 Atlet,red) yang berangkat sehingga tidak memberikan Bantuan sedikitpun dari Anggaran yang mereka miliki pasalnya kewenangan untuk masalah keuangan para atlet yang akan di berangkatkan mengikuti kompetisi bukan menjadi tanggung jawab KONI Kabupaten walaupun yang ikut berangkat ada 5 Atlet dari Belitung.

Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Belitung Amin Nurachman mengatakan Meski ada lima atlet dari Belitung ikut dalam ajang PON.

"Anggaran dari KONI kabupaten tidak bisa membantu kegiatan untuk PON karena itu tanggung jawdari KONI Provinsi serta pemerintah Provinsi,” ujar Amin Selasa (15/9/2021)".

Lebih rinci Amin mengatakan alasan kenapa KONI Kabupaten tidak bisa membantu, bukan karena KONI tidak ada uang. Akan tetapi tidak mau mengulangi kesalahan yang sama sehingga membuat KONI sempat berurusan dengan pihak BPK.Peristiwa itu berlangsung beberapa waktu yang lalu.

KONI pernah membantu atlet yang berasal dari Belitung saat bergabung dalam Kontingen Babel di Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) yang merupakan tanggung jawab pihak Provinsi berkaitan dengan anggaran keuangannya namun hal tersebut menjadi temuan dari audit BPK dimana uang yang kita keluarkan harus di kembalikan. Padahal uang itu sudah kita berikan ke Atlet Porwil.

“Berkaca dari hal tersebut KONI kabupaten tidak berani lagi mengeluarkan jika kegiatan bukan termasuk agenda KONI Kabupaten,” jelas Amin Nurrachman.

Para atlet Belitung yang turun dalam PON tersebut diantaranya Robi Sianturi (atletik), Meriana (panjat tebing), Irma Aprianti (gulat) serta Monika Tri Agnes dan Firanda (sepakbola).

Sementara itu Bupati Belitung Sahani Saleh juga tidak bisa berbuat banyak terkait masalah Anggaran karena tidak ada kewenangan pemerintah daerah untuk masalah anggaran Kabupaten terkait Event PON. Dan jika di paksakan di pastikan bermasalah.dalam pemeriksaan keuangan.

RDP Soal Nasib Atlet Belitung Deadlock

Sementara itu, Masih dalam pembahasan yang sama Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar Komisi III DPRD Kabupaten Belitung bersama Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Belitung, Dispora dan Perwakilan Pengcab Belitung di Gedung DPRD Belitung, Rabu (15/9/2021) Juga mengalami deadlock atau tak menemukan hasTidak ada solusi yang dihasilkan terkait kesiapan keberangkatan lima atlet dari empat cabang olahraga (cabor) ke PON XX di PapuAnggota Komisi III Syukri Gumay menyayangkan hal tersebut. Padahal, pihaknya menggelar RDP ini sebagai wadah aspirasi untuk menemukan jalan keluar atas apa yang dikeluhkan para pengurus cabang (pengcab) olahraga.

"Kami ingin tahu kesiapan para atlet jelang keberangkatan ke Papua (PON XX). Apapun, kendala tentunya bisa kita diskusikan di sini untuk sama-sama dicarikan jalan keluarnya," kata Gumay.

Menurut Gumay ada beberapa hal yang menjadi topik pembahasan dalam RDP tersebut. Di antaranya masalah anggaran.

"Kami paham soal itu (dana--red) dan kendalanya. Hanya saja, kami ingin tahu apa kejelasannya dan bagaimana kami bisa membantu kalau duduk permasalahannya tidak secara gamblang (terbuka) disampaikan (ke DPRD)," papar Gumay.

Masing-masing pengcab kata Gumay sudah menyampaikan apa kendala dan bagaimana semestinya agar prestasi olahraga Belitung lebih baik. Namun, semua itu perlu dukungan semua pihak untuk merealisasikannya.

"Olahraga kita, prestasi atletnya harus maju. Kesejahteraan atletnya pun patut jadi pembahasan. Maka dari itu, kita duduk sama-sama di sini untuk menemukan apa jalan keluar terbaik. Kami siap bergerak menyampaikan dan mengambil langkah-langkah nyata demi kemajuan olahraga Belitung," tandas Gumay. (One)