Dari 57 Aliran Sungai Di Belitung, 43 Aliran Tercemar Limbah Tambang, Mantap!!!
Belitung, 12-02-2022 | Sarwamedia.com
Lebih dari 60 persen jumlah aliran sungai di Belitung sudah tercemar akibat limbah tambang. Bagaimana tidak, dari 57 aliran sungai yang ada di Kabupaten Belitung, 43 di antaranya tercemar akibat limbah tambang. Hal ini di utarakan Luthfi Afian, Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Belitung kepada Sarwa media, kemarin (10/02/2022).
Menurut Luthfi, diketahuinya terjadinya pencemaran terhadap aliran sungai tersebut berdasarkan hasil survey yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Belitung dan hasil pantauan dan temuan mereka di lapangan, memang diketahui dari 57 jumlah aliran sungai yang ada di Kabupaten Belitung, 43 di antaranya sudah dicemari limbah tambang dan hanya 14 aliran sungai yang masih terlihat normal.
Dikatakan Luthfi dalam upaya menyikapi dan melakukan penanggulangan pencemaran aliran sungai, pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Belitung, memang turun ke lapangan melakukan pantauan aliran sungai dan tali air yang ada di Belitung.
"Berdasarkan hasil pemantauan dan temuan kami di lapangan, dari 57 aliran sungai yang ada di Belitung, 43 diantaranya sudah tercemar limbah tambang, hanya 14 Aliran yang masih kelihatan normal," ujar Luthfi.
"Dari hasil pantauan kita beserta tim, kondisi aliran sungai dan tali air, tingkat pencemaran yang terjadi dari aktivitas tambang ini merupakan pencemaran ringan. Akan tetapi walaupun ringan, dampak dari aktivitas tambang iligal tersebut air sungai menjadi keruh, sehingga terjadi pendangkalan aliran sungai dan jika ini terus berlangsung hal ini mengakibatkan banjir." terang Luthfi.
Menurut Luthfi, dalam menyikapi hal itu pihak dinas sudah berapa kali turun ke lapangan bekerja sama dengan penegak hukum melakukan pembinaan dan peringatan kepada penambang yang berada di aliran sungai dan memberi imbauan agar dapat lebih bijak melakukan aktivitas penambangan agar terciptanya lingkungan dan kelestarian alam yang indah ungkapnya.
"Namun walaupun beberapa kali kami menemukan aktivitas ketika turun ke lapangan mereka sudah bubar seakan kegiatan sidak kami sudah diketahui terlebih dahulu. Akan tetapi kami akan tetap terus memantau dan memberi laporan apa bila ada kegiatan yang merusak lingkungan kami akan menindak," pungkasnya. (Wira)