Penculikan Anak Di Belitung Hoaks Atau Fakta?

  • Update Rabu, 29 Desember 2021
  • Daerah
  • Dilihat : 3497 kali

Belitung, 29-12-2021 | Sarwamedia.com

Beberapa waktu lalu Beredar kabar di media sosial tentang isu penculikan atau penjemputan anak oleh Orang Tidak Dikenal (OTD) yang menurut akun yang menyebar berita tersebut hal itu terjadi di salah satu sekolahan yang ada di Kecamatan Tanjungpandan. Hal ini tentu saja membuat kalangan orang tua menjadi resah atas adanya berita tersebut bahkan kabar ini menjadi trending topik. Mengalahkan berita penjarahan timah yang di lakukan para penambang yang sudah banyak memasuki daerah Ibukota Kabupaten Belitung.

Namun kabar tentang adanya aksi kejahatan penculikan anak ini hanyalah sebuah isyu, entah siapa yang menyebarkannya dan apa tujuannya karena hingga saat ini Pihak Kepolisian belum menerima laporan atau aduan terkait isu penculikan atau penjemputan anak oleh OTD tersebut.

Ya sampai sekarang belum ada laporan, mudah-mudahan jangan sampai ada lah ya,” kata Kapolres Belitung, AKBP Tris Lesmana Zeviansyah, Selasa (28/12/2021).

Namun Menanggapi isu tersebut walaupun belum ada kejadian Kapolres menghimbau kepada setiap orang tua agar senantiasa waspada dan mengawasil lebih ekstra terhadap anak-anaknya. Misalnya saat jam pulang sekolah, orang tua harus mengupayakan tidak terlambat menjemput sang anak. Sehingga bisa terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Selain itu juga Kapolres meminta kepada masyarakat untuk mengutamakan cross check atas informasi yang tersebar atapun sengaja di sebarkan dan tidak mudah untuk ikut menyebarkan isu yang belum pasti kebenarannya.

Kita harus telusuri dulu informasi itu benar atau tidak. Tolong kepada masyarakat, kalau ada informasi apapun, kita wajib tabayyun, jangan kita terpancing ikut menyebarkan luaskan atau mengikuti informasi yang tidak jelas itu,” Pinta AKBP Tris Lesmana Zeviansyah.

Sementara itu terkait isu tersebut Pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Belitung juga telah mengambil langkah kongkret guna mengantisipasi hal-:hal yang tidak di inginkan dengan mengeluarkan surat edaran perihal himbauan kepada Kepala TK, SD, SMP Negeri/Swasta di Kabupaten Belitung.

Surat edaran tersebut di tabtangani langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Belitung Junaidi menandpada, Hari Rabu lalu (22/12/2021). Isi Surat edaran tersebut adalah sehubungan dengan adanya isu penjemputan anak oleh OTD pada salah satu sekolah di Kecamatan Tanjungpandan. Dengan ini kami sampaikan himbauan kepada pihak sekolah untuk melakukan hal-hal sebagai berikut.

Memperketat pemantauan kepada anak didik saat pulang sekolah dengan menempatkan penjaga keamanan, guru, dan pegawai di gerbang sekolah. Mengupayakan jam pulang sekolah tepat waktu, bila ada perubahan segera informasikan kepada orang tua/wali siswa secara efektif dan akurat. Meminta pihak sekolah mengimbau orang tua agar menjemput anaknya tepat waktu, serta menanamkan kepada anak untuk tidak bersedia dijemput oleh orang tidak dikenal.

Sementara itu beberapa orang tua saat di mintai komentarnya terkait isu tersebut mengatakan mereka merasa sangat resah dalam satu Minggu belakangan sejak beredarnya kabar tersebut bahkan ada beberapa orang tua tahan tidak pulang ke rumah menunggu anaknya sekolah dan kadang sengaja membayar orang untuk tetap berada di sekolah menunggui sang anak pulang sekolah.

"Kita takut pak. Walau katanya kabar tersebut belum tentu benar ceritanya lebih baik kita sedua payung sebelum hujan," pungkas salah satu orang tua.

Sementara itu terkait beredarnya isu penculikan anak ini tidak hanya terjadi di Kabupaten Belitung. Di beberapa daerah di Indonesia juga di serang dengan isyu yang sama seperti Gorontalo, Pekanbaru dan Konawe. Palembang dan Tanjung balai, Sumut isyu tersebut sama mencuat lewat media sosial.

Namun setelah di telusuri baik oleh aparat maupun media semua Hoaks Entah di Belitong? Karena pertama sampai hari ini pihak kepolisian tidak pernah menerima laporan kedua. Setau awak media setiap sekolahan yang di Tanjungpandan di jaga oleh penjaga sekolah secara ketat dan tidak mudah melepas anak didik untuk pulang kepada orang yang baru mereka lihat.

Sebab mereka (penjaga sekolah) rata-rata saling mengenal siapa yang biasa menjemput dan pagar sekolah di tutup ketika jam pulang sekolah berbunyi. Ketika ada yang jemput baru anak didik di panggil untuk keluar pagar penjagaannya lebih ketat jika di bandingkan tahun 80 dan 90-an begitu juga perlakuan para guru wali kelas yang langsung menyebar informasi lewat Group WA. 5 menit sebelum anak didiknya keluar kelas. (One)

Form Komentar
Komentar Anda