Nenek 64 Tahun Terjaring Prostitusi, Tarifnya Miris

Probolinggo, 14-04-2022 | Sarwamedia.com

Tuntutan kehidupan saat ini memang kadang kala membuat sebagian masyarakat lupa diri dan lupa status bahkan tidak memperdulikan harga dirinya lagi salah satu contohnya adalah seorang nenek yang berusia 64 tahun warga Probolinggo, Jawa Timur, yang terpaksa menerjunkan diri ke dalam dunia hitam.

Sebut saja nama nenek tersebut N. Ia terpaksa melangkah ke arah yang salah demi dapat bertahan hidup. Ia nekat menjadi PSK.  Kasus itu terungkap, usai petugas gabungan melakukan razia.

Petugas dibikin geleeng kepala usai mengamankan belasan pekerja seks komersial alias PSK di beberapa titik lokasi. Sebab, dari belasan tersebut terselip salah satu PSK yang usianya sudah mencapai kepala enam alias berumur 64 tahun.

Karena Untuk umur tersebut tentu sudah dikatakan tidak muda lagi. Namun, ternyata ternyata masih saja bersaing' dengan PSK yang masih muda-muda berusia 20 tahunan.

Lantas bagaimana ceritanya wanita Lansia tesebut tetap nekat menjalankan pekerjaan menjadi wanita malam. Petugas yang melakukan pemeriksaan kemudian mendapatkan jawaban yang miris.

Karena usianya yang sudah tidak muda lagi, maka tarif yang dipatok juga menyesuaikan umur. Kepada petugas ia kemudian memberikan pengakuan, N mengaku baru 1,5 bulan menjadi PSK.

Ia terpaksa terjun di dunia itu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebab, dia berstatus seorang janda. Saat petugas menggelar operasi pekat, para PSK masih berjajar di dekat rel kereta api menunggu pria hidung belang datang.

"Saya memasang tarif Rp 30 ribu. Saya melakukan ini untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," paparnya

Kepala Satpol PP Kota Probolinggo, Aman Suryaman mengatakan, pihaknya menyasar enam lokasi dalam operasi pekat kali ini.

Keenam lokasi itu di antaranya, sekitaran rel kereta api kelurahan Mangunharjo dan rel kereta api kelurahan Kebonsari Wetan, pintu air Kelurahan Wiroborang, dan Stadion Bayuangga.

Petugas Satpol PP Kota Probolinggo mengamankan sembilan PSK yang sedang mangkal dan enam pemuda pesta miras.

"Razia yang kami gelar tujuannya agar di bulan ramadhan ini, Kota Probolinggo tertib penyakit masyarakat," katanya Senin (11/4/2022).

"Rupanya masih saja ditemui praktik prostitusi di bulan Ramadan," sambungnya

Usai diamankan, belasan pelanggar itu, dibawa ke kantor Satpol PP setempat untuk dilakukan pendataan dan pembinaan. Disamping itu, bagi pemuda yang berpesta miras, orang tuanya diminta untuk menjemput sekaligus membawa kartu keluarga (KK).

"Kegiatan ini akan terus kami lakukan selama bulan suci Ramadan. Ini dilakukan sebagai upaya penegakan Perda No 6 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Ketertiban Umum Ketentraman dan Perlindungan Masyarakat," pungkasnya (*)

Form Komentar
Komentar Anda