Batalkan Nikah. Demi Mantan
Jakarta, 05-11-2021 | Sarwamedia.com
Mantan memang memang menjadi kenangan terindah, sehingga kadang yang namanya sayang sangatlah sulit untuk di lupakan. Walaupum kadang hubungan yang dirajut kadang berakhirnya tidak baik.
Namun biasanya jika kesalahan ada di pihak laki-laki, sudah dapat dipastikan mantan akan selalu terkenang. Apalagi sang pengantim tidak sebaik seorang mantan. Kejadian yang berlangsung dinegara China ini menjadi salah satu gambaran bahwa seorang mantan bisa membuat orang gila. Bagaimana tidak, ini sering terjadi.
Salah satu contohnya berlangsung di China di mana seorang calon pengantin pria ngotot ingin kembali ke mantan pacarnya tepat sebelum pernikahan. Ia nekat menggagalkan pesta pernikahan padahal undangan telah tersebar bisa dibayangkan betapa malunya keluarga mempelai perempuan mengetahui keinginan penganti pria. Karena 4 hari lagi pesta akan di langsungkan
Tapi entah kenapa, sang calon pengantin wanita pun melakukan tindakan yang mengejutkan publik. Ia menerima keinginan mempelai pria meninggalkannya ia rela menerima keputusan karena ia yakin jika dilanjutkan pasti tidak akan bahagia. Peristiwa ini berlangsung pada Januari 2016 lalu. Pria bermarga Wang dan gadis bermarga Huang dari Shanghai, mengenal satu sama lain melalui perjodohan teman.
Keduanya pun dengan cepat mengakui bahwa mereka saling jatuh cinta dan menjalin hubungan. Keduanya bertunangan pada Oktober 2017 dan berencana menikah pada 5 Oktober. Wang mengaku dirinya masih merindukan mantan pacarnya.
"Aku masih merindukan mantan pacarku. Aku ingin menebus kesalahan padanya." Katanya.
Untuk memberikan kompensasi mental dan fisik bagi Huang setelah pengakuannya, Wang pun menawarkan uang ganti rugi sebesar 500.000 Yuan (setara Rp 1,1 miliar) untuk wanita itu. Dia pun berjanji akan menyelesaikan jumlah tersebut sebelum akhir 2018. Atas permintaan tunangannya, pengantin wanita mau tidak mau kaget dan merasa kecewa.
Namun, dia mengerti bahwa pernikahan adalah sesuatu yang tidak bisa dipaksakan. Jika terus berlanjut, itu tidak bisa membahagiakan. (***)