21-01-2022 | Sarwamedia.com

Sungguh tragis nasib seorang wanita yang berasal dari Provinsi Yunan China yang baru melakukan prosesi pengantin baru bagaimana tidak belumlah sempat menikmati malam pertama. Ia langsung di ceraikan oleh mempelai pria peristiwa tersebut di alaminya setelah usai menjalani ritual pernikahan keduanya. Sekitar satu jam setelah di nyatakan sah sebagai suami istri atau dengan kata lain langsung jadi janda setelah satu jam nikah. Pernikahan yang seharusnya membuat bahagia berubah jadi petaka bagi mempelai wanita.

Di lansir dari Global Times via Grid.ID, pernikahan pasangan pengantin ini bisa dibilang pernikahan kilat yang terjadi di dataran Tiongkok. Sang suami yang masih berstatus mahasiswa Ia mengaku tertekan dengan ikatan pernikahan. Ia juga menyebut jika asmaranya dengan sang istri telah berakhir sebelum menikah. Di sisi lain, sang istri yang mendadak jadi janda satu jam setelah menikah pun tak terima. Pengantin wanita menuding suaminya telah sengaja berselingkuh agar pernikahan mereka berakhir.

Merasa dirugikan, sang pengantin wanita tuntut mertua dan suami dana uang ganti rugi sebesar Rp663,4 juta. Namun gugatan cerai yang diajukan oleh pasangan pengantin baru ini ditolak oleh pihak pengadilan. Alasannya Menurut pihak pengadilan, pasangan pengantin ini hanya emosi sesaat. Pernikahan kilat ini pernah terjadi di Indonesia.bahkan bisa di bilang super kilat dan hal itu sempat viral di media sosial. Karena nyaris ricuh

Viral di media sosial seorang pria menalak istrinya hanya selang beberapa menit setelah melakukan akad nikah. Peristiwa tersebut terjadi di Desa Gapit, Kecamatan Empang, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Minggu 4 Juli 2021 silam. Awalnya pernikahan berjalan seperti biasa, terekam dalm video yang viral pengantin pria menggandeng calon istrinya ke meja akad. Pengantin pria lantas mengucap janji akad dipandu oleh penghulu.

Namun selang beberapa menit setelah akad terucap, ia tampak berdiri lalu mengumumkan dengan keras jika ia langsung menalak cerai istrinya. Sontak saja perbuatan itu memancing amarah dari keluarga pengantin wanita. Sehingga membuat orang tua dan keluarga mempelai wanitatersulut emosi dan langsung memukul pengantin pria. Atas kejadian itu, pengantin pria kemudian diamankan ke Polsek Empang untuk menghindari amukan massa. Pestapun bubar

Salah satu keluarga dari mempelai wanita yang hadir dalam acara pernikahan itu, bercecerita terkait insiden tersebut. Ia mengatakan, saat acara pernikahan itu berlangsung, orang tua mempelai pria tak hadir. Hal itu di karenakan orang tua dari mempelai pria tidak merestui pernikahan tersebut. Namun, karena sang wanita sudah hamil, mempelai pria pun akhirnya datang ke pernikahan tersebut.

Ia menduga, mempelai pria melakukan hal itu karena ingin mengikuti keinginan orangtuanya agar tidak menikah dengan mempelai wanita. Namun walaupun sempat heboh dan viral kedua pasangan tersebut akhirnya tetap menjadi pasangan suami istri yang sah secara agama dan hukum. Karena sesudah insiden prosesi pernikahan tetap di lanjutkan. Informasinya sepasang penganten ini sebenernya masih keluarga dekat di mana saat akan dublangsungjan pernikahan sempat membuat beberapa pihak keluarga yang lain ada yang menentang dan ada yang setuju pihak keluarga yang tidak setuju mungkin membisiki si pria agar menalak si wanita setelah ijab kabul.

Dimanasi pria pun nekat mengikuti anjuran tersebut karena gamang dang bingung di mana putusan menalak sang istri yang baru beberapa menit dinikahinya. Setelah pernikahan mereka viral di media sosial, pasangan pengantin di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat akhirnya sepakat damai dan melanjutkan pernikahan.

Pria berinisial IM (25), asal Desa Kalampa, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima akhirnya meminta maaf atas perbuatannya dan pengantin perempuan berinisial H (23), asal Desa Gapit, Kecamatan Empang, Sumbawa dan keluarga pun menerima permintaan maaf tersebut. Pihak keluarga dan kedua pasangan pengantin akhirnya sepakat melanjutkan pernikahan. Meski pengantin laki-laki sempat ditahan di Polsek Empang, namun kedua pihak keluarga sepakat persoalan itu melalui musyawarah sehingga pernikahan pasangan pengantin tersebut dapat dilanjutkan.

Pernikahan tersebut berlangsung hari Minggu (4/7/2021), usai salat asar, di Desa Gapit, Kecamatan Empang, Kabupaten Sumbawa. (redaksi)