Suami Main Serong, Wanita Di Ponorogo Nekat Hancurkan Rumah Seharga 300 Juta
Ponorogo, 16-02-2022 | Sarwamedia.com
Dipicu karena sakit hati akibat suami main serong, seorang wanita di Ponorogo, Jawa Timur bernama Sudarmi (40) meratakan Rumah seharga 300 juta dengan tanah. Peristiwa ini terjadi beberapa waktu lalu, bahkan peristiwa penghancuran rumah tersebut viral di media sosial dengan judul seorang wanita nekat merobohkan rumahnya sendiri senilai Rp 300 juta. Video tersebut mulai viral sejak Kamis (03/02/2022) lalu. Dalam rekaman terlihat sejumlah warga tengah menonton aksi perobohan tersebut.
Rumah yang dia bangun dengan jerih payahnya itu dihancurkan lataran kesal dengan sang suami yang ketahuan main serong alias selingkuh dengan wanita lain. Sudarmi akhirnya memilih bercerai dengan suaminya, yang bernama Purwanto (35) karena hadirnya pelakor sebagai orang ketiga.
Nah ceritanya, setelah bercerai, Sudarmi tidak ingin ada yang memiliki rumah itu lagi. Dia akhirnya membuat keputusan untuk melakukan penghancuran rumah dengan menyewa alat berat. Alat berat mulai menghancurkan bangunan hingga semua rata dengan tanah. Tanpa tersisa sedikitpun
Belakangan diketahui lokasi rumah itu berada di Desa Kedung banteng, Kecamatan Sukorejo, Ponorogo. Rumah yang dihancurkan Sudarmi itu lumayan besar di mana memiliki ukuran seluas 16 x 9 meter (144 meter2). Informasinya rumah itu berada di atas tanah milik mertua Sudarmi, sedangkan biaya pembangunan sebagian besar berasal dari dirinya. Oleh karena itu keputusan Sudarmi sudah bulat bahwa rumah tersebut tidak akan dijual atau diwariskan ke anaknya.
Sebelumnya, Sudarmi menceritakan perpisahannya dengan mantan suami terjadi ketika dirinya merantau bekerja di Jakarta. Sedangkan mantan suami, Purwanto tinggal di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Menurutnya, rumah yang dihancurkan ini sudah jadi pada tahun 2017 silam. Mengutip dari program Fokus Indosiar, Sudarmi ternyata bekerja berjualan telur selama di Jakarta. Karenanya, rumah itu tak pernah ditinggali gegara Sudarmi ini merantau dan bekerja di Ibu Kota.
"Rumah itu baru jadi sekitar tahun 2017. Kami tempati saat lebaran saja," jelas Sudarmi.
Rasa sakit hati bercampur kesal rupanya membuat Sudarmi ini pilih merobohkan rumah seharga Rp 300 juta miliknya ini. Sudarmi ini pun mengungkapkan kalau rumah ini hasil keringat ia bersama suaminya dan dibangun secara bertahap. Dia tak ingin rumah itu ada yang memiliki setelah pisah.
"Ini tanahnya orangtua, kita kan sudah berpisah, saya pengennya sama-sama tidak memiliki. Sengaja saya ratakan. Saya kesal karena orang ketiga (selingkuhan suaminya)," kata Sudarmi.
Menurut Sudarmi, ia pun sudah ikhlaskan kalau rumah yang dibangun bertahap ini hancur dalam waktu singkat. Bagi dirinya, harta benda ini tak akan dibawa mati. Sementara itu di sisi lain, Kades Kedung Banteng pun akui pernah ada proses mediasi antara Sudarmi dengan suaminya ini. Sayangnya, mediasi antara keduanya ini tak ada titik temu.
"Jadi itu sudah kesepakatan kedua belah pihak,untuk berpisah " kata Kades Kedung banteng, Sunaryo.
Namun mengenai alasan Sudarmi menghancurkan rumah tersebut Sunaryo mengatakan kalau tak tahu secara pasti apa yang jadi penyebab Sudarmi ini nekat hancurkan rumahnya.
"Namun, info dari warga setempat perobohan rumah ini terjadi gegara soal rumah tangga" ungkap Sunaryo (red)